Profil

Foto saya
Mukomuko, Bengkulu, Indonesia

Sabtu, 08 Oktober 2011

Trik Mengajar di Kelas

Memasuki ruang kelas merupakan perjalanan yang sangat penting. Setiap mata yang ada dalam ruang kelas akan tertuju pada Anda. Mereka akan mengawasi, membentuk opini dan menciptakan asumsi.
Bagaimana Anda memaksimalkan Momen ini? Masukilah ruangan dari sisi kiri pendengar. Hal ini mengakibatkan mata dan kepala siswa bergerak ke arah kiri, dan dengan demikian merangsang otak belahan kanan yang tidak bersifat menghakimi untuk bekerja.
Apabila kebetulan pintu ruang kelas tidak berada di sisi kiri pendengar, maka segeralah Anda mengambil posisi persis di sisi kiri siswa, menyapa siswa Anda, dengan penuh kehangatan.
Ini kiat yang halus tapi sungguh mujarab. Dengan memasuki ruangan dari sisi kiri atau menyapa dulu dari sisi kiri siswa Anda akan mempunyai sedikit waktu ekstra dalam membukakan pikiran sebelum pendengar menilai secara kritis.
Tampakkan sikap percaya diri dan antusiasme. Yang pertama diamati siswa adalah postur Anda. Mengapa? Indra terkuat adalah mata.  Rute saraf dari mata ke otak 25 kali lebih besar dibandingkan dengan rute saraf dari telinga ke otak.  Siswa dapat mengetahui apa yang Anda rasa dan pikirkan dari gerakan dan cara Anda berdiri. Sebelum melakukan pengajaran, tampakkanlah sikap percaya diri, antusiasme, dan kesungguhan sepenuhnya.
Tariklah nafas panjang. Keluarkan segenap pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang menjadi dasar kepercayaan diri Anda. Tersenyumlah, dan biarkan tubuh Anda mengekspresikan kondisi batiniah Anda. Pendengar menangkap apabila ada kegelisahan, atau ketidaknyamanan yang remeh sekalipun dalam sikap Anda.
Dengan melakukan persiapan sedemikian rupa membuat Anda secara fisik maupun mental siap memasuki tahap belajar. Dengan asumsi bahwa Anda benar-benar sudah menguasai materi pelajaran yang hendak diajarkan, maka yang pertama-tama Anda lakukan adalah menuntun siswa menjangkau kondisi alfa, terapkanlah Sikap belajar, menanyakan siswa soal kaji ulang dan pelajaran minggu lalu, menjelaskan materi teori singkat dengan peta pikiran, menyarankan siswa mencatat dengan catatan tulis susun, mengerjakan soal kaji latih diskusi di luar kelas, membuat PR kaji ulang, istirahat dan diskusi di luar kelas.
Selain itu lakukanlah kontak mata dengan satu orang selama 3 hingga 5 detik. Kemudian lihatlah wajah yang lain dan sepasang mata yang lain. Tataplah kepada mereka, berbicara-lah kepada mereka.
Dengan melakukan kontak mata, sama dengan memperlihatkan bahwa Anda tertarik, bukan saja kepada substansi Anda, melainkan juga kepada mereka sebagai manusia. Pendengar ingin selalu diperhatikan dan dilibatkan, seperti dalam percakapan.
Menjelang awal mengajar, Anda dapat menceritakan kejadian pribadi yang berkaitan dengan topik pelajaran.  Otak berkomunikasi dalam bahasa metaforis-simbolis. Otak menyimpan informasi sebagai citra (image) assosiatif, serta menyusun makna berdasarkan citra yang dibuatnya.
Bisa saja Anda lupa tentang apa yang hendak Anda katakan. Hal ini bisa saja terjadi pada presenter yang handal sekalipun. Jika ini terjadi, tariklah nafas panjang, bergeraklah dari tempat Anda.
Ketika Anda bergerak, tubuh Anda akan menggerakkan otak Anda dan me-nyentakkan ingatan Anda. Terhadap persepsi siswa, Anda bagi mereka cuma mengubah posisi.
Hapallah nama siswa Anda dengan baik. Selama mengajar, manfaat-kanlah nama-nama itu, mungkin dalam contoh-contoh, atau menye-but nama yang bersangkutan dalam obrolan atau diskusi.
Tidak hanya orang yang Anda hapal namanya yang merasa tersanjung. Yang lain juga, dengan anggapan bahwa Anda pasti menghapal nama mereka juga. Namun, hindarilah menyebut nama seorang, dua, atau tiga orang saja selama mengajar untuk menghindari rasa kurang simpatik dari siswa yang lainnya.
Istirahat pendek setiap 20 menit dapat meningkatkan perhatian dan memori. Jeda singkat juga dapat menghidupkan suasana hati Anda sekaligus dapat memperkuat apa yang telah dipelajari.
Pujian dapat memberikan semangat, kegembiraan, dan mendorong keinginan belajar siswa. Memuji, sama dengan memberikan pengakuan. Me-nerima pengakuan menjadikan siswa percaya diri, bangga, dan bahagia
Suguhkan sugesti yang positif. Penting sekali siswa memahami bahwa belajar itu adalah proses untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. (*)
Oleh: Ir Junardi M
Kepala Cabang sekaligus guru di Quantum Institute Medan

Minggu, 18 September 2011

Sejarah Telekomunikasi



 Periode Waktu Tahun 1870 hingga 1910

1876: Alexander Graham Bell menemukan pesawat telepon
1881: Direktori halaman kuning telepon yang pertama
1891: Dial (nomor-nomor) telepon pertama; 512.000 sambungan telepon di Amerika
1887: Telepon yang bekerja dengan koin pertama kali dipasang di Hartford Bank oleh penemunya William
Gray.
1915: Panggilan pertama secara resmi dari pantai ke pantai dilakukan oleh Alexander Graham Bell di
New York City kepada Thomas Watson di San Francisco.
1928: Herbert Hoover menjadi presiden pertama Amerika Serikat yang menggunakan telepon di meja kerjanya. Hingga waktu itu, presiden berbicara selalu berbicara dari dan keluar kantornya.

Periode 1950-1960
1957: Uji coba pertama kali penggunaan pagers dimulai di Allentown dan Bethlehem, Pennsylvania
1958: Telepon pangeran diperkenalkan. Teleponpertama dengan nomor yang diberi cahaya, menjadi bagian
budaya populer Amerika
1960: Telepon tombol nada sentuh mulai dipasarkan di Findlay, Ohio. Telepon ini mempunyai 10 tombol,
tidak seperti sekarang yang mempunyai 12 tombol.
1963: Sambungan langsung terjadi antara Gedung Putih dan Kremlin berkaitan dengan krisis senjata di
Cuba.
1968: 911 dipilih sebagai nomor darurat seluruh negara. Perusahaan telepon menyetujui urutan nomor itu
tidak disediakan sebagai nomor sambungan keluar.
Pada tahun 1963 juga telah diperkenalkan teknik digital carrier. Sebelumnya cara-cara dalam multiplek kanal telepon telah diterapkan dengan transmisi analog. Cara ini pada prinsipnya adalah membawa
beberapa kanan yang berbeda dengan pemisahan frekuensi.
Tahun 1964, Bell System memperkenalkan bentuk videotelepon yang dipasarkan terbatas
untuk melayani wilayah New York, washungton dan Chicago.
Sementara pada tahun 1965 satelit komunikasi komersial pertama diluncurkan dengan menyediakan 240 rangkaian telepon dua arah.

Periode 1970-1980
1972: Pesan pertama surat elektronik (email). Istilah “internet” digunakan pertama kali dua tahun kemudian, tetapi konsep internet seba-gaimana kita kenal saat ini tidak ada peningkatan  1984: Telepon seluler per-tama
kali dikenalkan

Perkembangan tahun 1990an
1991: Pengenalan caller ID (internasional). Ada perbe-daan pandangan saat itu. 1998: World Wide Web (www) telah lahir, menjadikan tanda internet permulaan internet seperti yang kita kenal sekarang ini. Banyak orang Amerika menyam-bungkan Internet melalui saluran teleponnya masing-masing.

Periode tahun 2000 hingga sekarang ini.
2000: "Web Phone" dikombinasikan dengan telepon traditional dengan menggunakan layar sentuh LCD dan keyboard yang dapat dilipat agar pengguna bisa berselancar dengan Internet, mengecek e-mail, melakukan panggilan telepon dan mengecek pesan suara hanya dengan piranti tunggal. 2000: "Thin Phone"  menggabungkan akses Internet tanpa kabel dengan layanan telepon lokal tanpa kabel, memungkinkan pengguna Internet tetap tersambung dengan segala sesuatu dari halaman pages ke suara dan e-mail,
sekalipun berpindah-pindah. 2000 hingga sekarang : "Information Appliances" (pemakaian informasi) memuat Internet mobile (bergerak), tanpa kabel "Web to Go," sambungan telepon diaktifkan suara, nomor-nomor
telepon untuk kehidupan sesuai keinginan, panggilan telepon dan Internet pada pesawat TV kita, TV melalui telepon tanpa kabel, dan masih banyak lagi.

Sabtu, 17 September 2011

Sparing Partner with Madrasah School



Resistor


Resistor Dan Membaca Kode Warna
Resistor yang beredar dipasaran ada bermacam-macam, ada yang penulisan nilai tahanan menggunakan kode warna dan penulisan menggunkan angka. Pada artikel Resistor Dan Membaca Kode Warna ini akan di bicarakan tentang teknik membaca kode warna resistor. Resistor dengan kode warna yang beredar ada 3 jenis penggunaan ring / pita yang terdapat pada resistor tersebut, yaitu resitor dengan 4 ring/pita, resistor dengan 5 ring/pita dan resistor dengan 6 ring/pita warna. Dengan 3 jenis tersebut maka teknik membacanya juga berbeda. Berikut adalah gambar ilustrasi yang dapat dijadikan pemahaman cara membaca kode warna tersebut.
Gambar Resistor Dan Cara Baca Kode Warnanya.
Seperti dapat dilihat pada gambar diatas, Ring 1 dan Ring 2 merupakan digit angka nilai tahanan. Kemudian untuk resistor 4 Ring pada Ring ke 3 adalah faktor pengali, sedangkan pada resistor dengan 5 da 6 ring maka ring/pita ke 3 menunjukan digit ke 3 kemudian ring ke 4 barulah merupakan faktor pengalinya. Untuk Ring ke 4 dan ke 5 pada resistor dengan jenis 4 ring dan 5 atau 6 ring menunjukan nilai toleransi resistor tersebut. sedangkan pada resistor dengan 6 ring warna maka ring ke 6 tersebut menunjukan koefisien suhu. Kode warna dari gambar diatas merupakan urutan digit angka 0 – 9 yang diwakili dengan warna Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, dan Putih. Semoga ulasan yang sedikit dan singkat ini dapat memberikan gambaran teknik pembacaan kode warna resistor. Semoga bermanfaat dan